Keraton Sumenep, dan Potret 'Dua Ruang' (2)

Potret lawas salah satu area di Keraton Sumenep. Tampak sebuah arca di salah satu sudut taman pemandian keraton yang dikenal dengan Taman Sare itu. (Sumber: pinterest.com)


Ngoser.ID - Keraton Sumenep secara geografis terletak di dataran rendah dengan jenis tanah alluvium atau endapan sungai. Berdasar tata lokasi, bangunan yang didirikan oleh Panembahan Sumolo pada 1763 atau 1764 ini terletak di sebelah timur alun-alun, dan menghadap ke arah selatan. Sementara di sebelah barat alun-alun adalah bangunan masjid Jami’ Sumenep.

Artinya, terdapat makna khusus, yang disesuaikan dengan konsep dasar site plan bangunan-bangunan bersejarah tersebut secara kompleks. Yakni, ditentukan berdasar ajaran Islam, hablum minallah sekaligus hamblum minannas. Sebuah konsep yang menjelaskan hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan, sekaligus hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya.

Dalam site plan kompleks keraton, hal itu bisa dijelaskan dengan penempatan alun-alun sebagai pusatnya. Yang jika diumpamakan dengan pijakan manusia saat berdiri, alun-alun tersebut merupakan poros. Sehingga bila menghadap ke barat atau masjid bermakna hubungan dengan Tuhan, berdasar qiblat umat Islam di Masjidil Haram. Sementara jika menghadap ke arah timur, mengandung maksud hubungan antara sesama manusia yang disimbolkan dalam bentuk bangunan keraton.

Konsep tersebut menurut pakar sejarah, juga bisa dikaitkan dengan ajaran Hindu yang menyatakan bahwa arah timur adalah tempat matahari terbit sebagai lambang kehidupan. Sementara arah barat adalah tempat matahari tenggelam sebagai lambang kematian, lambang akhirat, sekaligus lambang ketuhanan.

Meski begitu, kendati bangunan masjid memperkuat as atau sumbu Keraton—alun-alun—Masjid, komplek bangunan keraton Sumenep tidak menghadap ke arah barat, melainkan ke arah Selatan.

Kemungkinan hal tersebut berhubungan dengan legenda tanah Madura tentang sosok Raden Sagoro, yaitu tokoh yang menurut dongeng merupakan penemu sekaligus penghuni pertama pulau Madura. Raden Sagoro dipercaya bersemayam di laut selatan di selat madura. Selain kisah ini, diperkirakan juga berhubungan dengan legenda mataram tentang Nyai Roro Kidul, sosok mitos penguasa laut selatan atau segoro kidul di tanah Jawa.

Ng

Posting Komentar

0 Komentar