Keraton Sumenep, dan Potret ‘Dua Ruang’ (1)

Foto salah satu bagian dari Keraton Sumenep pada 1925. (Sumber: id.pinterest.com)

Ngoser.ID - Bangunan keraton Sumenep memiliki banyak bagian penting yang menarik untuk diketahui. Bagian-bagian yang tidak bisa lepas dari sisi kesejarahannya. Hingga kini, bangunan keraton Sumenep ini merupakan satu-satunya bangunan keraton yang masih bisa disaksikan di Madura khususnya, dan Provinsi Jawa Timur pada umumnya.

Bangunan keraton ini berdiri sejak paruh kedua abad 18 Masehi. Lokasinya berada di sebelah timur keraton lama. Yakni keraton yang ditempati oleh Raden Tumenggung Tirtonegoro dan Raden Ayu Tirtonegoro, penguasa Sumenep pada 1750 hingga 1762 Masehi. Secara administratif bangunan bersejarah tersebut berada di kawasan kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep.

Berbeda dengan keraton lama, keraton yang dibangun oleh Panembahan Natakusuma atau Panembahan Sumolo ini memiliki ukuran yang lebih luas dan corak yang berbeda. Nuansa saling mempengaruhi, meliputi unsur pengaruh luar begitu kuat di sana. Seperti pengaruh budaya Jawa, Cina, Arab, dan tentunya Eropa.

Secara garis besar, bangunan keraton ini terbagi menjadi dua. Yaitu ruang luar dan ruang dalam. Namun, sebelum masuk pada dua ruang tersebut, tentu harus melewati pintu masuknya, yaitu berupa rentetan informasi sejarah yang saling terkait, dan tak bisa dipisahkan seperti halnya lingkaran mata rantai.

Nah, tentu tertarik bukan untuk mengetahui secara utuh tentang keraton Sumenep kebanggaan kita bersama ini? Edisi khusus keraton ini akan dikupas tuntas oleh Ngoser.ID. Yuk, kita ikuti ulasan-ulasan menarik selanjutnya..

Ng

Posting Komentar

0 Komentar