Re-Kare Karaton Banasare

Salah satu lokasi yang diyakini sebagai bekas Keraton Banasare di Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep. (MC) 


Ngoser.ID – Banasare merupakan nama desa di kawasan Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep. Nama tersebut diperkirakan berasal dari kata Wanasari, karena bahasa Madura memang tidak menggunakan huruf “w” kecuali sebagai pelancar. Wana menjadi Bana. Seperti Sawah menjadi Saba, Sawo menjadi Sabu, dan lain sebagainya. Wanasari sendiri dalam bahasa Jawa merupakan paduan kata wana (hutan) dan sari (pusat atau inti).

Di masa lampau, kawasan ini merupakan salah satu pusat pemerintahan Keraton Sumenep di abad 14. Wilayah yang dikenal dengan sebutan Keraton Banasare. Saat itu, di Jawa berdiri kerajaan Majapahit yang diperintah oleh Wikramawardana, keponakan sekaligus menantu Raja Hayam Wuruk. 

Secara historis, pusat pemerintahan di Sumenep memang berpindah-pindah. Namun, hampir tidak satupun meninggalkan bekas kecuali bangunan Keraton di Pajagalan. Bangunan yang saat ini menjadi rumah dinas kepala daerah atau bupati setempat.

"Keraton Banasare merupakan keraton tertua setelah Mandaraga, Bukabu, Baragung," kata Nurul Hidayat, salah satu pemerhati sejarah di Sumenep

Seperti pendahulunya, lokasi pasti bangunan Keraton Banasare juga hingga kini masih misteri. Namun tidak seperti keraton-keraton sebelumnya, terdapat petunjuk-petunjuk penting yang bisa dijadikan acuan napak tilas keraton yang dibangun oleh Pangeran Secadiningrat I alias Agung Rawit (1358-1366) ini.

"Di kawasan Banasare dan sekitarnya, kini ada yang sudah masuk kawasan Kecamatan Dasuk, banyak petilasan dan kisah legenda yang berkaitan dengan Keraton Banasare," imbuh Nurul.

Nurul menyebut salah satunya sumber mata air di Desa Banasare.

Dalam penelusuran Ngoser.ID di sana memang dikenal sebagai salah satu sumber mata air Keraton Banasare.

"Meski dalam salah satu kisah mitos, sumber tersebut merupakan taman pemandian milik Pottre Koneng," kata Ja'far Shadiq, pemerhati sejarah Sumenep lainnya.

Pottre Koneng merupakan cucu satu-satunya Secadiningrat I. Tokoh yang termasuk paling sering dibincang dalam folklore Sumenep.

Ayah Pottre Koneng ialah Raja Gajah Pramono (dalam catatan lain Gajah Pramodo) alias Secadiningrat II (memerintah 1366-1386). Secadiningrat II adalah anak Agung Rawit.

Pottre Koneng juga dikenal sebagai ibunda Jokotole, legenda Keraton Sumenep dan bahkan Pulau Madura.

Nah, selain mata air atau sumber Banasare tersebut, Ngoser.ID juga menelusuri re-kare Karaton Banasare (yang tersisa dari Keraton Banasare), atau jejak kisah Keraton Banasare lainnya, yang terkait juga dalam penamaan beberapa lokasi di kawasan reruntuhan.

Yuk, ikuti terus tulisan-tulisan selanjutnya.

MC/Ng

Posting Komentar

0 Komentar